Jumat, 07 November 2014

Bahaya Mengamalkan Wirid atau Amalan Khusus Tanpa Bimbingan Langsung dari Guru!


Warning!!!!!Carilah guru/ konsultasikan dengan guru (matur dateng kyai/Syeikh) Anda sebelum mengamalkan sebuah amalan atau wirid khusus. Jangan sekali kali mengamalkan keilmuan yang khusus hanya dengan bermodalkanbrowsing di Internet / mbah google. Ijazah atau serah terima keilmuan dari guru ke murid secara langsung adalah kunci penting mencapai keberhasilan.
Keilmuan yang bersifat khusus mutlak harus melewati ijazah karena sudah meliputi ilmu khusus dan rahasia (sehingga harus dipandu, didampingi langsung oleh guru yang ahli). Kalau tidak, bisa fatal akibatnya. Syarat supaya Ilmu berfungsi, bermanfaat, berkah, tidak mudharot adalah dengan tata cara dan kaidah yang benar, yaitu melalui IJAZAH (serah terima dari guru ke murid secara langsung). Bukan mengambil dari Internet, buku-buku kesaktian/kanuragan, Primbon, mujarobat, atau ilmunguping.
Memang ada Ulama/Kyai/Auliya yang diberi Anugerah kemampuan dapat menguasai berbagai ilmu hikmah tanpa berguru kepada mahkluk. Ilmunya didapat langsung dari Alloh (Laduniyah) karena derajat keimanan dan kesolehannya. Nah, kalau kita-kita ini masih banyak dosa. Kita tidak bisa meniru beliau-beliau itu. Kita yang harus berguru kepada para Ulama. Jangan segan-segan. Kalau kita enggan berguru kepada mereka, itu menunjukkan bahwa kita tinggi hati (sombong yang tidak disadari).
Resiko bila mengamalkan sendiri tanpa didampingi seorang guru yang ahli adalah gila/stress/berubah akal, diserang mahluk ghoib sebangsa jin dan lain-lain, atau sakit fisik yang sulit disembuhkan. Jangan sembarangan mengamalkan keilmuan dengan modal hasil browsing di Internet. Banyak orang mengaku merasa bingung karena kebanyakan mempelajari amalan-amalan (yang pada akhirnya hanya jadi koleksi saja). Tak satupun yang diamalkan secara istiqomah karena tanpa guru tidak akan yakin akan berhasil. Gurulah yang memberikan semangat dan menanamkan keyakinan yang akan berbuah keberhasilan.
Di samping mengajarkan tata cara/memberi ijazah, guru juga mendoakan keberhasilan muridnya. Semakin tinggi martabat spiritual sang guru, maka semakin manjur pula ijazahnya. Bahkan kita tak perlu repot-repot puasa dan wirid ribuan kali, namun hasilnya luar biasa. Ini namanya karomah gandul (nunut karomahnya guru).
Jika belajar dari buku/Internet, kemudian terjadi sesuatu yang fatal, lalu siapa yang bertanggung jawab??? Berhati hatilah. Jangan suka jadi kolektor amalan. Walaupun sudah tahu dari buku/kitab-kitab/Internet, hendaknya digurukan/ditaskhih minta ijazah kepada ahlinya. Amalan yang tidak ada resiko itu adalah amalan yang ada dasar hadistnya. Jika amalan itu dari ulama salaf/ulama ahli ilmu hikmah dengan tata cara tertentu, maka perlu digurukan guna menghindari bahaya-bahaya (karena sudah memasuki area ilmu hikmah/metafisika).
Melalui : http://kafegue.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar